KH Miftachul Akhyar Jadi Rais Aam PBNU Baru

ilustrasi
NAHDLATUL ULAMA HUMBAHAS -- Kiai sepuh yang kharismatik, yaitu KH Maimoen Zubair merestui KH MIftachul Akhyar menjadi pemimpin tertinggi di NU, yaitu menjadi Rais Aam PBNU. Restu KH Maimoen Zubair disampaikan melalui sepucuk surat yang disampaikannya ke Rapat Pleno PBNU yang berlangsung di Gedung PBNU, Jakarta, Sabtu (22/9).

Kiai berusia 90 tahun itu adalah salah seorang Mustasyar PBNU. Sejatinya ia hadir pada rapat tersebut. Namun, karena faktor kesehatan, ia tak bisa hadir dan hanya bisa mengirim surat. Surat tersebut dibacakan Katib Aam PBNU KH Yahya Cholil Tsaquf.

Sakit saya diabet melonjak tinggi sehingga tidak bisa menghadiri acara pada hari ini. Saya mohon maaf sebesar-besarnya kepada bapak dan ibu semuanya yang menjadi pusat khodamah-khodamah daripada jam’iyyah ini, utamanya para ulama, zu’ama dan segenap sesepuh yang hadir pada Rapat Pleno PBNU yang sangat penting,” jelasnya kiai yang akrab disapa Mbah Moen itu.

Terkait pergantian Rais Aam PBNU, menjadi salah satu pikiran Mbah Moen belakangan ini. Kemudian melalui pemikiran yang ada, dan permohonan petunjuk dari Allah SWT, ia menyebutkan bahwa Rais Aam PBNU selanjutnya harus diemban KH Miftachul Akhyar menggantikan KH Ma’ruf AMin yang mendapatkan tugas menjadi calon wakil presiden, mendampingi Joko Widdodo.

“Setelah Rais Aam Bapak Prof. Dr. KH. Ma’ruf Amin menjadi cawapres, yang diangkat menduduki sebagai penggantinya adalah Bapak KH Miftahcul Akhyar selaku Wakil Rais ‘Aam PBNU. Dan dalam hal ini saya telah menemui Bapak KH Miftahul Akhyar dua kali memohon kepada beliau untuk bersedia menduduki Rais ‘Aam PBNU,” katanya. (sumber)

Post a Comment

0 Comments