Visi Nahdlatul Ulama 2020

NAHDLATUL ULAMA HUMBAHAS -- Oleh: H Muhammad Syakur

Nahdlatul Ulama dari embrio sampai berdiri hingga perjalanannya dari masa ke masa tidak lepas dari konsep-konsep baru. Hal ini terbukti dalam setiap era perjuangannya, NU melalui para ulamanya telah banyak meninggalkan jejak-jejak pemikiran yang konseptual dan terukur. Konsep-konsep tersebut juga tidak lepas dari orientasi-orientasi yang menjadi rahimnya.

Orientasi-orientasi tersebut meliputi kesadaran membangun potensi umat yang melahirkan organisasi Nahdlatul Tujjar tahun 1918; kesadaran pengembangan keilmuan, sosial dan budaya yang melahirkan organisasi Taswirul Afkar tahun 1922; dan kesadaran berbangsa yang melahirkan organisasi Nahdlatul Wathon tahun 1924.

Dari orientasi-orientasi tersebut melahirkan kembali konsep besar yaitu berdirinya Jam'iyah Nahlatul Ulama pada tanggal 16 Rajab 1344 H/31 Januari 1926 sebagai organisasi wadah persatuan ulama’ dalam tugas memimpin umat menuju tercapainya Izzul Islam wal Muslimin.

Tidak sampai di situ, NU pada tahun 1935 mendeklarasikan konsep ‘Darussalam’; konsep negara yang tidak mengharuskan berbentuk negara Islam. Tanggal 21-22 Oktober 1945 kembali NU mendeklarasikan ‘Resolusi Jihad’ yang fenomenal dan mampu membangkitkan semangat jihad pertempuran 10 November di Surabaya.

Kemudian pada Juli 1959 NU menerima Pancasila dan UUD 45. Selanjutnya dalam Muktamar NU XXV di Situbondo NU mengukuhkan kembali ke khittah 1926 dan menerima Pancasila sebagai asas organisasi serta mendeklarasikan NKRI telah final.

Konsep-konsep yang lahir dari pemikiran para ulama NU tidak akan berhenti hingga sekarang. Konsep Islam Nusantara saat ini telah lahir dan menjadi solusi bagi  perdamaian negeri ini bahkan untuk dunia. Yang terakhir kita saksikan adalah konsep ‘Rahmah’ solusi bagi perdamaian Isrel-Palestina.

Ke depan, konsep tahun 2020 NU menjadi organisasi internasional yang telah diwacanakan sejak tahun 2008, bukan tidak mungkin akan menjadi kenyataan. Nyatanya, saat ini gaung Nahlatul Ulama semakin didengar oleh dunia luar.

Penulis adalah Katib Syuriyah PCNU Temanggung, Jawa Tengah. (sumber)

Lihat juga:

lihat di sini


Post a Comment

0 Comments